Thursday, May 27, 2010

Status Facebook Chika 2


Masih sambungan dari status facebook Chika sebelumnya, kali ini dimulai dari tanggal 7 Maret 2010 mundur ke tanggal 23 Februari 2010. So check this out guys....


Ckckckck… Chika-Chika… Gw tau Lo paling gak bisa dicuekin, Lo pasti sedih banget & terus2an berfikir pasti ada yang salah sama Lo… Tinggal nunggu waktu aja deh liat Lo jatuh… Tapi Lo sadar gak? Bahwa di luar sana ada seseorang yang “terpuruk” sama kayak Lo… & itu akibat dari SIKAP..CUEK..ELO…. Hmmmm…. Tuhan Maha Adil kan Ka….

Aries : Ka, ada yg blg klo Lo tu org yg paling sabar sedunia. Tapi gw gak percaya, gw lebih percaya klo Lo tu manusia biasa yg dalam saat2 tertentu bs jd org paling gak sabar sedunia... Chika : hahahaha... tumben... qm pinter Ries hari ini, dah sarapan kan????? (Nggak nyambung mode on)

Hmmmmm.... Gak tau napa ya klo liat cowok berkacamata q kayaknya kok 'kesengsem' gt... Kesannya dia seksi... Di antara kalian ada gak yang pake kacamata? Klo ada, berbahagialah... Karena kamu ... SEKSI ... (ngerling mata mode on)

Pagi Chika...!!! Eh sekarang ini Mei lagi baca sms qm yang kemaren lo... Katanya sms qm ketikannya jelek... Gak bisa dibaca... Gak usah di bales... OMG... Kucing aja tau lo Ka...!!!

Duuuuh ni anak, cueknaaaaaaa... ampun deh, untung tinggalnya di luar kota, coba aja sekarang ada di depan aq, q cium juga dia... *geregetan mode on

She's not only my best friend, she can be my sister, my teacher, my enemy, even my mother. We've been more than 10 years together. And when I asked her about me, she said that "Chika is an introvert person". So what about you guys? What's the first time on your mind when you heard about me?

Percaya nggak kalo q bisa jatuh cinta ma orang hanya dengan melihat punggungnya saja???????????

Friend is not how you forget, but now you forgive. Not how you listen, but how you understand. Not how you see, but how you feel. Not how you let go, but how you hold on. My question is: “Do you still be my friend?"

Aaaaaaaaarrrrgghhhh… baru nyadar nih… knapa juga q sibuk kesana kesini nyari guru buat belajar nulis, padahal adik angkatq kan jago nulis… duuuuuh ni gara2 adik juga sih… jadi orang sibuk banget… sampe kakak lupa tuh kalo masih punya adik…. (hihihihihihihi……. kabuuuuuuuur takut di lempar sandal ma adik…)

Flash news : Jam 13.00 WIB listrik mati... deadline hari ini... kerjaan belum sempat di save... harusnya dalam keadaan seperti ini stress beratku kambuh... tapi kenyataannya enggak tuh... santai2 aja..

I want it all... Or nothing at all...

okay... Let's see how long I could stand here without you..

Status Facebook Chika 1

Status Facebook Chika 3

Selengkapnya...

Friday, May 21, 2010

Ketakutan Chika


Griya, 02 Maret 2010
12:52:26 WIB

Setiap orang pasti mempunyai satu ketakutan yang mendalam terhadap sesuatu. Takut terhadap kematian, takut jatuh miskin, takut ditinggal pacar, takut suami selingkuh, takut tidak bisa lulus ujian, takut terhadap ular, takut ketinggian, takut bertemu hantu, dan takut-takut yang lain yang mungkin saja bagi beberapa orang ketakutan itu hanyalah ilusi semata, yang sebenarnya tidak perlu ditakuti.

Lalu ketakutan apakah yang paling di rasa oleh seorang Chika?

Orang pendiam….

Ketika bertemu pertama kali dengan seseorang yang mempunyai sifat pendiam, tidak bisa diketahui dengan pasti bagaimanakah sifat dia sebenarnya. Apakah dia mempunyai sifat yang baik hati, pemaaf, tidak mudah tersinggung, pemarah, atau apapun itu. Kecuali kalau anda adalah seorang peramal yang dengan mudah mengenali karakter seseorang hanya dengan melihat wajahnya saja atau dari telapak tangannya.

Karena tidak bisa menebak bagaimanakah karakter seseorang yang pendiam itulah yang menyebabkan saya sulit untuk menentukan sikap terhadapnya. Belum tentu ketika saya bersikap ramah dia akan bisa menerimanya, atau ketika saya bersikap diam takutnya malah dikira sombong. Serba salah. Saya sadar bahwa hal seperti ini sebenarnya bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan, dan pasti anda pun akan berfikir saya bersikap seperti anak kecil yang ketakutan ketika bertemu dengan orang asing. Iya saya akui itu.

Tapi tahukah anda sebenarnya ketakutan terbesar apakah yang saya alami bila bertemu dengan makhluk yang bernama “diam” ini?

Bila seseorang itu adalah orang yang sudah saya kenal karakternya bahkan saya sayangi, entah itu teman, sahabat ataupun saudara, tentu saya tahu bagaimana harus bersikap terhadap mereka. Sebenarnya saya sangat fleksibel dalam berteman. Saya cenderung bisa menyesuaikan sikap dengan karakter mereka apapun itu. Hanya saja bila kemudian suatu hari mereka bersikap tidak sesuai dengan kesehariannya lalu menunjukkan sikap ‘diam’ terhadap saya, itulah ketakutan terbesar saya.

Saya tidak bisa menebak apapun fikiran mereka, walaupun saya sudah cukup mengenal karakter mereka. Apakah mereka marah, sedih, kecewa, atau bahkan baik-baik saja. Saya tidak pernah mengerti atau memahaminya. Jika mereka marah, saya lebih suka mereka melampiaskan kemarahan mereka terhadap saya dengan memarahi saya. Bila mereka kecewa atas sikap saya, langsung katakan saja kepada saya. Atau bila mereka sibuk dengan kegiatan mereka sehingga tidak mempunyai waktu untuk melayani ‘keingintahuan’ saya, just say it. Itu lebih baik daripada harus menebak-nebak sesuatu yang belum tentu benar.

Hal seperti ini bila berlangsung lama bisa membuat saya gila. Serius. Saya tidak pernah bisa mengerti mengapa orang tidak bisa menyalurkan perasaan mereka jika mereka marah, sedih ataupun kecewa. Ya mungkin segala sesuatu tidak harus diungkapkan. Mungkin dengan diam kadangkala lebih manjur untuk membuat seseorang sadar. Tapi tidak bagi saya. Justru diam membuat saya semakin tidak mengerti. Ketidakmengertian saya bisa membuat segalanya menjadi salah paham. Dan hal inilah yang membuat saya semakin ketakutan.

Saya sangat peduli dengan perasaan mereka. Sungguh. Karena itulah saya takut. Saya takut tidak bisa menjadi seseorang yang bisa mereka andalkan. Saya takut saya tidak bisa memenuhi harapan mereka. Saya takut saya tidak bisa menjadi seseorang yang berguna bagi mereka. Yang pada akhirnya saya takut saya hanya akan menjadi beban buat mereka.

Sungguh jika anda benar-benar sayang sama saya, tolong jangan sakiti saya dengan bersikap ‘diam’. It’s killing me softly… Saya tidak peduli orang menganggap saya ‘lebay’, ‘cengeng’, ‘childish’ or whatever it is. This is me. And I’m proud to be me.

Selengkapnya...